Sabtu, 15 November 2014

Elegi Senja

Bola matamu basah, tajam menyayat kulit ariku
Keping-keping rindu runtuh, bersama terkikisnya karang

Oh, senyummu. deburan ombak yang memabukkan
Bersama jingga. aku runtuh pada raut wajahmu, raut wajahnya

Pada suatu ketika aku akan tenggelam bersama lengking elegi
Bersama dengan tenggelamnya warna jingga
Hidup dalam serpihan abu, hingga saat kudapati celah
Untuk mengubur sunyi menjadi bara. yang menyala merekah

Bak terbitnya jingga. membawa rona pipi kembali 
Dari siluet wajahmu. Di hamparan pasir putih mengenang fatamorgana
Rona pipi, siluet wajah tak pernah benar-benar lenyap
Dari napas yang kuhirup detik demi detik

Senja, warna jingga, senyum yang memabukkan
Bait elegi telah kita ciptakan bersama
disaksikan camar, debur ombak, pasir, karang
Yang membisu